LAPAK VIRAL - QRIS vs AMERIKA SERIKAT, Benarkah Metode Pembayaran ini Bikin Asing Ketar Ketir?
Pernah denger QRIS, kan? Itu lho, sistem pembayaran digital yang pakai scan barcod waktu kamu lupa bawa uang saat beli di warteg atau moll.
Nah,
baru-baru ini, QRIS jadi sorotan internasional! Samapi-samapi Amerika Serikat gerah banget sama sistem ini,
bahkan saking gerahnya amerika sampi menaikkan suku bunganya untuk Indonesia
sebesar 32%
Kok bisa?
Yuk, kita bahas bareng-bareng!
Apa Itu QRIS?
Jadi gini teman-teman
QRIS, alias Quick Response Code Indonesian
Standard, adalah sistem pembayaran digital buatan asli Bank Indonesia tanpa
campur tangan asing.
Inti dari sitem QRIS membuat semua dompet digital kayak Gopay,
OVO, DANA, LinkAja, dan perbangka lokal bisa digunakan untuk membayar barang
kalian hanya lewat satu QR code aja.
Gimana kalian yang sudah mencoba
atau sering menggunakan pasti merasa Praktis banget kan?
Tapi sebenernya tujuan utama dari
diciptakannya sitem QRIS ini bukan hanya untuk itu temen temen.
Jadi QRIS juga bagian dari rencana
Indonesia buat membangun kedaulatan sistem pembayaran yang bersifat indenepnden
dalam negeri.
Agara Bangasa kita Nggak melulu
ngandelin Visa atau Mastercard dari luar negeri.
Sebenernya alasan ini yang bikin
amrerika serikat gerah.
Kenapa Amerika Keberatan?
Nah dua alasan yang sudah aku jelaskan tadi menjadi kunci pasanya amerika teman
teman
Sampai-sampai Amerika lewat laporan
resmi dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat—ngomong bahwa QRIS dan GPN
dianggap bikin perusahaan asing jadi susah masuk ke pasar digital Indonesia.
Mereka merasa... nggak dikasih cukup
ruang buat bersaing di Indonesia.
Mereka beralasan, ada pembatasan
kepemilikan asing, dan sitem perumusan QRIS nggak transparan buat pihak luar
negeri.
Usut punya usust dengan menjamurnya
QRIS dan GPN membuat pihak asing khawatiran kehilangan potensi transaksi
sebesar 960 triliun rupiah dari Indonesia.
Giama gede bangat yang nominal uang
yang bisa ditahan pemerintah kita agar tidak dibawa pergi oleh pihak asing?
Kalau menurutku alasan uang itu sih
yang bikin AS jadi ke panasan.
Video Lengkap Klik Youtube Lapak Viral: KLIK DISINI
[Bagian 3 – Sikap Indonesia –
3:00–5:00]
Tapi tenang temen-teman pemerintah kita Indonesia tidak menyerah begitu saja
dan nggak tinggal diam kok.
Pemerintah kita bersama Bank Indonesia
menolak semua tuduhan itu.
Bank Indonesia dan pemerintah
bilang, QRIS bukan bentuk proteksionisme.
Justru sistem ini dibuat buat untuk
memudahkan rakyat, bukan buat menutup diri dari luar.
Deputi Gubernur BI juga menambahkan
“jika kerja sama bisa aja jalan kok... asal dua-duanya siap”.
Pemerintah juga bilang “jika kita tetap
terbuka dengan metode pembayaran dari luar, tapi tetap pakai aturan main kita
sendiri”.
Kedaulatan Digital
Teman-teman jika kita perhatikan
lebih lanjut sebenarnya tuntukan amerika Ini bukan cuma soal QRIS doang lo.
Ini juga soal kedaulatan digital
bangsa kita.
Tercatat pada Oktober 2024 saja
pengguna Qris sebanyak 54,1 Jt akun. Dimana semua data pengguna UMKM yang berkerjasama dengan GPN dan QRIS
datanya tersimpan rapi di Bank Indonesia.
Dari data tersebut terlihat
keseriusan pemerintah Indonesia untuk mulai bangun jalur sendiri dan berusaha mulai
mandiri.
Disisi lain kenapa kita perlu
membatasi gerak sistem pembayaran internasional sebab perusahaan yang
berkecimpung di pembayaran digital didominasi pemain asing seperti Mastercard.
Walau tidak terlalu populer di
indonesia Visa masih mampu mencatatkan transaksi 76,12 miliar USD dan
mastercard sebebsar 72,6 miliar USD transaki.
Selain potensi tadi, yang bikin
Amerika panas sebenarnya cita-cita bank indonesia dengan QRISnya yang ingin
melebarkan sayap sehingga metode pembayarannya bisa dipakai lintas negara,
kayak di ASEAN atau Asia Selatan.
Jika cita-cita itu terjadi Indonesia
bisa jadi pionir di dunia pembayaran digital terutama di ASEAN!
Jadi saat kalian nanti jalan-jalan
ke luar negeri seperti di singapura, malaysia, dan thailan kalian bisa belanja
dengan mudah dan tetap memberikan pemasukkan ke negara kita.
Gimana apaka kalian setuju
teman-teman dengan cita-cita itu?
Closing
Terkahir, sekarang menurut kamu
pemrtintah kita dan banak Indonesia harus gimana?
Apakah QRIS perlu tetap
dipertahankan, atau sebaiknya dibuka lebar untuk pihak asing?
Apakah kita harus tunduk sama
tekanan negara besar, atau terus mengembangkan dan berdiri dengan sistem kita
sendiri?
Tulis pendapat kamu di komentar ya!
Dan jangan lupa like, subscribe, dan
nyalain lonceng untuk mendukung channel kami dan biar nggak ketinggalan konten
seru lainnya di Lapak Viral.
Sampai jumpa di video selanjutnya.
Salam digital, salam mandiri!
Post a Comment